Thursday, March 24, 2016

Pilih Tidur Sama Pasangan Apa Sama Handphone?

(ilustrasi: empoweringblog.com)
ilustrasi: empoweringblog.com
Penyakit era gadget yang mungkin mewabah cepat. Lebih penting tidur dengan handphone atau smartphonenya (HP) atau gadgetnya. Daripada tidur sambil didampingi pasangannya, pilih tidur bareng HP atau gadgetnya. Karena dengan tidur dekat HP atau gadgetnya, ada hal-hal yang bisa dilakukan. Dan seolah hal-hal tersebut menjadi alasan utama HP atau gadget wajib harus ada disamping tempat tidur. Bahkan bukan hanya di tempat tidur. Kadang di bawah atau di samping bantal. Lebih ekstrim lagi, sambil pegang HP atau gadget sambil tertidur. Mungkin alasan-alasan ini yang menjadikan HP atau gadget lebih penting berada di tempat tidur. Dan mungkin pula, peran pasangan digantikan dengan adanya HP atau gadget di tempat tidur. Baik sebelum atau sesudah bangun tidur, alasan berikut seolah menggantikan 'peran' pasangan.

1. Karena di HP atau gadget ada alarmnya Bagi yang bekerja atau kuliah, kehadiran alarm seolah penting menjelang kita terlelap. Tujuan utamanya, membangunkan kita subuh atau pagi hari. Dan mungkin masih ada beberapa orang yang setia dengan jam wekernya. Namun saya sendiri, sejak HP masih berlayar hijau, jam weker terpaksa saya tidak pernah pakai. Seolah pula, fungsi alarm pada gadget menggantikan pasangan yang membangunkan suami atau istrinya sendiri. Walau kadang baik suami atau istri yang bangun terlebih dahulu harus membangunkan yang masih tertidur.

2. Karena ada SMS, pesan, atau panggilan telepon penting Menyandingkan HP atau gadget disamping tempat tidur juga kadang memiliki alasan di atas. Takut jika ada pesan atau panggilan penting yang masuk. Sehingga, jika ada SMS, pesan BBM/WA/Line/ apapun itu, akan bisa terdengar jelas, walau tertidur. Karena pesan atau panggilan telponnya berasal dari orang penting, atasan, saudara, atau bahkan selingkuhan? Alih-alih memperhatikan manisnya raut wajah pasangan saat tertidur. Pilih mengecek SMS yang masuk. Sambil memelototi layar HP atau gadgetnya sampai mata benar-benar tinggal 5 Watt.

3. Karena mau mendengarkan musik dahulu sebelum tidur Entah mendengarkan musik instrumental, murottal Quran, HP atau gadget menjadi pilihan utama. Selain ringan dan mudah di plug-and-play dengan media player dan headphone yang ada. HP atau gadget pun otomatis terbawa ke tempat tidur. Karena bisa saja, saking enaknya mendengar musik, lalu pulas tertidur. Baru melepas headphone saat terbangun menjelang pagi. Daripada mendengar pasangan yang mungkin mendengkur. Atau mendengar curhatan pasangan menjelang tidur. Pilih pasang musik di telinga dan biarkan pasangan tertidur, sendiri duluan.

4. Karena hendak bermain game, mengecek medsos atau email sebelum tidur Baik sengaja atau tidak sengaja, kadang iseng bermain game sebelum tidur membuat HP atau gadget terbawa ke tempat tidur. Atau iseng membuka medsos seperti Facebook, Twitter, Instragram, dll, HP atau gadget terbawa tertidur karena sudah saking ngantuknya. Alih-alih mengobrol dengan pasangan yang mendampingi, pilih sibuk sendiri sampai tertidur dengan game atau medsos. Pasangan pun kadang akhirnya pilih mengalah dan tidur duluan. Saat kita masih sibuk dengan HP atau gadget. Jadi, masih pentingkah pasangan kita mendampingi kita tidur? Tentunya masih.

Karena membawa HP atau gadget juga merugikan kesehatan. Contohnya dampak sinar radiasi HP atau gadget yang keluar. Walau belum secara holistik radiasi ini dijelaskan, kewaspadaan juga harus diingat. Layar HP atau gadget yang terang, bukan saja menyilaukan mata yang makin mengantuk. Tapi merangsang otak untuk terus mengganggap hari masih siang. Tidak heran kadang kita kelelahan saat bangun.

Juga, bahaya penggunaan headphone yang terlalu lama. Mendengarkan lewat headset diajurkan tidak lebih dari 2 jam. Pasangan kita tetap menjadi pendamping utama saat kita mulai terlelap. Karena dengan pasangan kitalah, hidup kita benar-benar hidup. Ada ketenangan jika ia berada disamping kita. Ada kebahagiaan melihatnya tidur terlelap dan tetap sehat. Ada masanya nanti, pasangan hidup kita akan beralih ke peraduan lain. Peraduan abadi menuju singgasana surga nanti. Sedang kita mungkin hanya bisa menyesal. 

Kenapa dahulu tidak bercakap sebelum tidur bersama istri atau suami? Kenapa dahulu tidak memandangi kerutan di wajahnya yang membuatnya semakin berarti di hati? HP atau gadget tidak mampu menggantikan itu semua.

Disadur dari cnet.com

Salam,

Solo, 24 Maret 2016

10:38 am
(Reblog dari Kompasiana disini)

Author:

0 Comments: