ilustrasi: empoweringblog.com |
Penyakit era
gadget yang mungkin mewabah cepat. Lebih penting tidur dengan handphone atau
smartphonenya (HP) atau gadgetnya. Daripada tidur sambil didampingi
pasangannya, pilih tidur bareng HP atau gadgetnya. Karena dengan tidur dekat HP
atau gadgetnya, ada hal-hal yang bisa dilakukan. Dan seolah hal-hal tersebut
menjadi alasan utama HP atau gadget wajib harus ada disamping tempat tidur.
Bahkan bukan hanya di tempat tidur. Kadang di bawah atau di samping bantal.
Lebih ekstrim lagi, sambil pegang HP atau gadget sambil tertidur. Mungkin
alasan-alasan ini yang menjadikan HP atau gadget lebih penting berada di tempat
tidur. Dan mungkin pula, peran pasangan digantikan dengan adanya HP atau gadget
di tempat tidur. Baik sebelum atau sesudah bangun tidur, alasan berikut seolah
menggantikan 'peran' pasangan.
1. Karena di HP atau gadget ada alarmnya Bagi yang bekerja atau kuliah,
kehadiran alarm seolah penting menjelang kita terlelap. Tujuan utamanya,
membangunkan kita subuh atau pagi hari. Dan mungkin masih ada beberapa orang
yang setia dengan jam wekernya. Namun saya sendiri, sejak HP masih berlayar
hijau, jam weker terpaksa saya tidak pernah pakai. Seolah pula, fungsi alarm
pada gadget menggantikan pasangan yang membangunkan suami atau istrinya
sendiri. Walau kadang baik suami atau istri yang bangun terlebih dahulu harus
membangunkan yang masih tertidur.
2. Karena ada SMS, pesan, atau panggilan telepon penting Menyandingkan HP atau gadget
disamping tempat tidur juga kadang memiliki alasan di atas. Takut jika ada pesan
atau panggilan penting yang masuk. Sehingga, jika ada SMS, pesan BBM/WA/Line/
apapun itu, akan bisa terdengar jelas, walau tertidur. Karena pesan atau
panggilan telponnya berasal dari orang penting, atasan, saudara, atau bahkan
selingkuhan? Alih-alih memperhatikan manisnya raut wajah pasangan saat
tertidur. Pilih mengecek SMS yang masuk. Sambil memelototi layar HP atau
gadgetnya sampai mata benar-benar tinggal 5 Watt.
3. Karena mau mendengarkan musik dahulu sebelum tidur Entah mendengarkan musik instrumental,
murottal Quran, HP atau gadget menjadi pilihan utama. Selain ringan dan mudah
di plug-and-play dengan
media player dan headphone yang ada. HP atau gadget pun otomatis terbawa ke
tempat tidur. Karena bisa saja, saking enaknya mendengar musik, lalu pulas
tertidur. Baru melepas headphone saat terbangun menjelang pagi. Daripada
mendengar pasangan yang mungkin mendengkur. Atau mendengar curhatan pasangan
menjelang tidur. Pilih pasang musik di telinga dan biarkan pasangan tertidur,
sendiri duluan.
4. Karena hendak bermain game, mengecek medsos atau email sebelum
tidur Baik
sengaja atau tidak sengaja, kadang iseng bermain game sebelum tidur membuat HP
atau gadget terbawa ke tempat tidur. Atau iseng membuka medsos seperti
Facebook, Twitter, Instragram, dll, HP atau gadget terbawa tertidur karena
sudah saking ngantuknya. Alih-alih mengobrol dengan pasangan yang mendampingi,
pilih sibuk sendiri sampai tertidur dengan game atau medsos. Pasangan pun
kadang akhirnya pilih mengalah dan tidur duluan. Saat kita masih sibuk dengan
HP atau gadget. Jadi, masih pentingkah pasangan kita mendampingi kita tidur?
Tentunya masih.
Karena membawa
HP atau gadget juga merugikan kesehatan. Contohnya dampak sinar radiasi HP atau
gadget yang keluar. Walau belum secara holistik radiasi ini dijelaskan,
kewaspadaan juga harus diingat. Layar HP atau gadget yang terang, bukan saja
menyilaukan mata yang makin mengantuk. Tapi merangsang otak untuk terus
mengganggap hari masih siang. Tidak heran kadang kita kelelahan saat bangun.
Juga, bahaya
penggunaan headphone yang terlalu lama. Mendengarkan lewat headset diajurkan
tidak lebih dari 2 jam. Pasangan kita tetap menjadi pendamping utama saat kita
mulai terlelap. Karena dengan pasangan kitalah, hidup kita benar-benar hidup.
Ada ketenangan jika ia berada disamping kita. Ada kebahagiaan melihatnya tidur
terlelap dan tetap sehat. Ada masanya nanti, pasangan hidup kita akan beralih
ke peraduan lain. Peraduan abadi menuju singgasana surga nanti. Sedang kita
mungkin hanya bisa menyesal.
Kenapa dahulu
tidak bercakap sebelum tidur bersama istri atau suami? Kenapa dahulu tidak
memandangi kerutan di wajahnya yang membuatnya semakin berarti di hati? HP atau
gadget tidak mampu menggantikan itu semua.
Disadur dari cnet.com
Salam,
Solo, 24 Maret 2016
10:38 am
(Reblog dari Kompasiana disini)
0 Comments: