Thursday, March 17, 2016

Mau Foto Selfie Anda Dijual Orang?

Rembrandt selfie: New Yorker Cartoons March 16, 2015 - The New Yorker Selfie Sticks, David Sipress - pinterest.com
Sejak dimasukkan menjadi kata resmi dalam kamus Oxford 2013 lalu, selfie seolah menjadi tren pada jamannya. Dan seakan tren ini memfasilitasi orang denga kamera serupa GoPro atau smartphone ber-megapixel tinggi, selfie menjadi fenomena. Sebuah fenomena dimana foto diri adalah ekspresi diri sejati. Baik senang, susah, sedih atau gundah gulana, kalau bisa selfie dulu. Walau kadang selfie pun kebablasan. Seperti selfie yang dilakukan Anna Ursu, remaja asal Romania yang ber-selfie diatas kereta bulan Mei 2015 lalu. Ia kehilangan nyawa setelah tersambar kabel listrik bertegangan tinggi.

Media sosial pun menjadi wadah orang-orang mengunggah foto selfie mereka. Dengan beragam maksud dan tujuan, foto selfie selalu membuat orang ingin melihat siapa yang melihat. Medsos seperti Facebook, Twitter dan Instagram adalah beberapa tempat yang penuh dengan foto selfie. Mulai dari orang yang tidak terkenal, sampai Kim Kardashian banyak memajang foto selfie mereka do Instagram. Dan Anda wajib hati-hati kali ini mengunggah foto selfie di Instagram.

Karena saat ini, ada website yang sengaja menjual foto selfie Anda di Instagram. Website yang dikelola seorang digital creative di New York, Damjan Pita, Sellfie akan mencari foto bertagar #selfie di Instagram. Sejak diluncurkan bulan Juli 2015 lalu, Sellfie sudah berisi foto-foto selfie dari beragam orang yang ada di Instagram. Dan hebatnya, orang dapat mem-print foto selfie Anda dengan harga USD 150 (IDR 202.500). Membeli dan mencetaknnya pun tanpa seijin yang memiliki foto selfie. Cukup membeli di Sellfie.

Sellfie pun memicu isu copyright dan fair-use. Isu copy-right tentunya menyangkut pemilik foto selfie di Instagram, yang mungkin itu Anda. Tanpa perlu mengkonfirmasi empunya foto selfie, Sellfie bisa menjualnya. Lalu ada isu tentang fair-use dimana pihak tertentu dalam hal ini Instagram, dapat menggunakan materi tanpa lisensi. Dan foto selfie yang diunggah di Instagram pun sepenuhnya dipergunakan secara fair-use. Biasanya Anda akan setuju saat akan mengunduh aplikasi Instagram itu sendiri dalam API Terms and Use. Dan bukan sebagai pihak pengguna foto selfie, Sellfie malah menjual foto selfie Anda.

ilustrasi: Richard Prince, New Portraits - collectordaily.com

Sellfie sepertinya terinspirasi dari kasus Richard Prince dimana foto yang ia jual adalah foto yang ia dapat dari Instagram. Karyanya yang ia beri nama New Portraits yang ia cetak di atas kanvas dijual USD 90,000 (IDR 121 juta). Proyek Prince ini berada dalam area abu-abu hukum. Foto dari Instagram yang ia jual terkait isu appropriation art. Dalam hal ini, foto-foto yang ia jual tidak menyalahi penyalahgunaan copyright karena masih terkait fair-use. Foto-foto dalam karya Prince tidak melanggar hukm karena masih menggunakan komentar dari pemilik akun Instagram. Walau banyak yang menyangsikan ia telah mentransfromasi foto Instagram yang ia jual. 

Dan Sellfie mencoba mengaplikasikan area abu-abu ini dalam bisnis mereka. Mencari foto bertagar #selfie lalu memajang di web mereka. Untuk kemudian dijual kepada orang yang benar-benar asing. Sellfie pun menjamin foto yang sudah dibeli tidak akan kembali dipajang di web mereka. Jadi, mulai sekarang berfikir lagi untuk mengunggah foto selfie Anda di Instagram. Bisa saja foto Anda berakhir di ruang tamu seseorang di negri sebrang, tanpa sepengetahuan Anda. 

Referensi: cjr.org | huffingtonpost.com

Salam,

Solo, 17 Maret 2016

09:14 am
(Reblog dari Kompasiana disini)

Author:

0 Comments: