Sunday, July 3, 2016

Sepeda: Dulu, Kini dan Memori yang Menghiasinya

Evolution of Bicycle - ilustrasi: pinterest.com
Tahukah Anda kalau sepeda pernah sempat dilarang peredarannya. Sebuah artikel di tahun 1880 di koran New York Times memberitakan sebuah tragedi sebuah sepeda. Pada berita 130 tahun lalu itu diberitakan bahwa sepeda membahayakan si pengguna. Sepeda yang bergerak tidak membahayakan. Namun saat sepeda berhenti yang justru berbahaya. Menurut berita ini, sepeda bisa melempark pengendaranya. Dan hal ini tidak akan terjadi dengan berkuda.

Sejak saat itu, sepeda dilarang digunakan. Namun pada tahun 1881 para pengguna sepeda berdemonstrasi di kota taman Central Park di New York. Mereka pun melayangkan keberatan pelarangan sepeda di depan majlis hakim. Namun pelarangan sepeda belum usai. Pada 9 April 1887 sepeda tetap menjadi sorotan negatif di kolom New York Times. Kematian seorang guru muda bernama Miss May Brewer kabarnya disebabkan penggunaan sepeda yang berlebihan. Bahkan di Chicago, seorang dokter militer menolak merekrut para pengendara sepeda di tahun 1889. 
Artikel Bicycle Tragedy di koran New York Times tanggal 11 Juni 1880
Walau dalam pada tahun 1887, badan legislatif New York menerbitkan aturan An Act in Relation to the Use of Bicycles and Tricycles, namun belum secara efektif menghilangkan stigma bahaya sepeda. Baru pada tahun 1890, seorang jaksa George B. Clementon membuat aturan bersepeda dalam The Road Right and  Liabilities of Wheelman. Aturan dalam buku ini yang lalu menjadi aturan tertulis bagi para pengendara di New York. Dan baru pada tahun 1968 dibawah Konvensi Vienna yang mengatur Road Traffic, menyatakan sepeda menjadi moda yang sah di jalan raya. Ditandatangani kurang lebih 150 negara, hak bersepeda pun menjadi satu dalam aturan negara yang bertanda tangan.

Sejarah Sepeda Menjadi Sejarah Manusia

Sejak jaman naik kuda, manusia selalu mencari cara untuk memudahkan berpindah tempat. Sepeda sendiri sudah mulai dirancang sekitar 200 tahun lalu. Pada tahun 1817 sampai 1819, Baron Karl von Drais di Jerman merancang velocipede. Prototipe velocipede atau draisine diklaim menjadi sepeda pertama yang dibuat. Dengan desain yang mirip dengan sepeda saat ini, perbedaan mencolok hanya pada cara mengendarainya. Velocipede dikendarai dengan cara dikayuh dengan kedua kaki. Rangka velocipede dibuat dengan kayu. Sedang untuk kedua ban dan bearing digunakan material besi.
Replika Velocipede Drais karya Laufmaschine - foto: coroflot.com
Dengan berat 22 kg, velocipede sulit dikendarai wanita dan anak-anak. Pada tahun 1818, seorang insinyur dari London, Denis membuat velocipede lebih ramping. Kerangkanya dibuat lebih meliuk dan elegan. Desain dari Denis juga sering disebut hobby-horse. Karena cara mengendarainya yang mirip mainan kuda-kudaan. Namun karena cara mengendarainya yang aneh juga berbahaya, velocipede dilarang di Eropa Barat dan Amerika Utara.

Namun, perkembangan sepeda tidak mandeg. Di era 1820an sampai 1850an, sepeda menjadi lebih variatif. Diciptakanlah sepeda roda tiga, bahkan roda empat. Semua bagian sepeda sudah terbuat dari material besi. Lengkap dengan pedal, gerigi rantai, dan kayuhan tangan. Namun banyak kekurangan dari cara manuver saat berkecepatan. Salah satu sepeda roda empat yang populer di tahun 1850an adalah milik Willard Sawyer dari Dover Inggris.

Ada beberapa desain sepeda pada masa ini yang luput dari popularitas. Salah satunya adalah sepeda rancangan Kirkpatrik MacMillan di tahun 1839. Sepeda yang ia buat didasarkan kerja lokomotif uap yang terkenal saat itu. Dengan pijakan yang bisa memutar roda, sepeda ini memiliki gerigi dan rantai yang dihubungkan dengan roda belakang. Desain sepeda yang juga kurang populer dikembangkan oleh Gavin Dalzell dari Lesmahagow sekitar tahun 1845. Rancangannya yang benar-benar mirip dengan sepeda modern masih tersimpan Glasgow Museum of Transport.
"Sepeda Gavin Dalzell dari tahun 1845 - foto: collections.glasgowmuseums.com
Booming sepeda baru terjadi di tahun 1860. Adalah kepada dua orang ini desain sepeda modern bisa hadir, Ernest Michaux dan Pierre Lallement. Desain velocipede yang telah ada disempurnakan oleh Lallement pada tahun 1862. Dengan ditambah pedal, gerigi dan rantai yang saling terhubung dengan roda depan dan jok dengan pegas, karya Lallement pun dipatenkan pada tahun di US pada tahun 1866. Sepeda Lallement pun dikomersilkan di US. Karena Lallement sebelumnya sudah pindah ke Connecticut di tahun 1865. Fitur baru pada sepeda ini juga ditambah seperti ban karet dan bearing roda.

Sedang Michaux yang membuat vélocipède à pédales dengan skala kecil juga mendapat pamor pada karyanya di Perancis. Digandeng dua pengusaha kaya Aimé dan Rene Olivér, sepeda Michaux pun menjadi tren di Perancis. Desain kerangka sepeda Michaux pun diperbaiki oleh Gabert, seorang mekanik di Lyon. Kerangka tunggal sepedanya kini berbentuk diagonal yang terbuat dari besi. Sepeda Michaux diproduksi masal dan akhirnya menjadi moda transportasi populer di kota dan desa di Perancis.

Sepeda high-wheel juga sempat terkenal di tahun 1870an. Sepeda yang cukup unik ini cukup berbahaya untuk dikendarai. Karena ban belakang yang cukup besar. Namun keuntungannya, sepeda ini mampu melaju dengan cepat. Sepeda yang juga dikenal sepeda penny-farthing ini, diciptakan oleh Eugéne Meyer seorang mekanik yang berasal dari Perancis. Salah satu varian high-wheel adalah Royal Salvo. Sebuah tri-cycle yang memiliki dua ban besar di kiri-kanan dengan ban kecil di depan sebagai kemudi. Varian high-wheel ini diciptakan oleh James Starley.
Replika High Wheel modern - foto: pinterest.com
Dan sejak saat itu, jalan-jalan di Eropa dan Amerika Utara disesaki sepeda. Desain yang benar-benar menjadi mirip dengan sepeda modern adalah milik C.M Linley dari perusahaan Linley and Briggs di tahun 1885. Pada model ini, sepeda sudah dilengkapi suspensi pada frame atau kerangka sepeda. Sepeda tersebut diberi nama Whippet. Namun model ini tidak lagi diproduksi setelah tahun 1888. Karena pada saat ini pula, bicycle craze (demam sepeda) terjadi. Dan banyak sekali desain yang dikeluarkan.

Saat Sepeda Menjadi Memori tak Urung Padam

Dan diabad 21, sepeda tetap menjadi kebutuhan komuter jarak jauh maupun dekat. Dari desa maupun kota, semua orang ingin bisa menaiki sepeda. Tidak ada larangan spesifik untuk mengendarai sepeda dimanapun. Sepeda menyentuh hampir semua lini kehidupan manusia. Mulai dari lini komersil untuk penjual koran keliling, sampai lini keluarga yang ingin bersantai dengan sepedanya, sepeda menjadi moda transportasi segala urusan. Sepeda menjadi sebuah ikon dari manusia itu sendiri. Manusia dengan sepedanya adalah hal yang tidak mungkin terpisahkan. Dari sejak kecil seorang anak membeli sepeda. Sampai ia besar dan membelikan anaknya sepeda, memori pada sepeda pun melekat.
Riding Bike - foto: sheknows.com
Saya pun yakin, Anda pun memiliki momen dengan sepeda yang dipunyai. Baik momen indah maupun tidak begitu mengenakkan, sepeda akan selalu menjadi ikon sebuah kenangan. Sepeda seolah tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan kita sebagai manusia. Ia ada dan nyata pada masanya. Namun ia juga nyata di dalam tiap hati dan fikiran kita. Sepeda membentuk momen yang tidak mungkin terlupakan. Baik momen yang diciptakan nanti. Berkeliling bersama sang kekasih dengan sepeda hari minggu nanti juga momen yang ditunggu. Karena saya yakin, momen indah pasangan ini akan tetap dikenang saat ada anak mereka yang ikut bersepeda bersama di tempat yang sama. 


Salam,

Solo, 3 Juli 2016

04:30 pm
(Reblog dari Kompasiana disini)

Author:

0 Comments: